Apasih I-Doser, dan Fakta - Fakta Tentang I-Doser, Serta Penjelasan BNN Soal "Narkoba Digital" I-Doser

Apasih I-Doser dan Fakta - Fakta Tentang I-Doser Serta Penjelasan BNN Soal "Narkoba Digital" I-Doser

Zerone Blog, Belakangan ini, I-Doser atau yang disebut-sebut sebagai 'narkoba digital' meresahkan masyarakat. Banyak media online yang menyebutnya sebagai 'narkoba' yang berbahaya. Pernyataan ini muncul karena adanya kasus di Amerika Serikat. Tahun lalu, menurut situs Emirates247, Dubai pun sudah memblokir situs-situs yang memasarkan aplikasi ini. Karena 'narkoba digital' ini menurut mereka memberikan efek yang sama dengan ganja. 
Sedangkan di Oklahoma, Amerika Serikat, banyak anak-anak yang kecanduan I-Doser, salah satunya para murid sekolah Mustang High School.

Apasih I-Doser itu

i-Doser merupakan sebuah aplikasi suara yang masuk ke kuping dan mengecoh kinerja otak. Ini disebut sebagai narkoba digital karena kerap membuat pendengarnya kecanduan dan hilang akal, layaknya mabuk. Namun, bentuknya sama sekali tidak seperti obat atau serbuk, melainkan hanya gelombang suara dalam format MP3.
Aplikasi i-Doser bisa di-download ke smartphone berbasis Android ataupun iOS. Dengan memilih dosis yang tepat, maka gelombang suara yang masuk ke kuping akan mempengaruhi kinerja otak. Penggunanya kerap kecanduan mendengarkan alunan suara yang mengalun, inilah yang membuat kecanduan.

Fakta - Fakta Tentang I-Doser 

Fakta - Fakta Tentang I-Doser | Zerone blog

I-Doser adalah produsen gelombang otak Binaural.
Dalam situs resminya, I-Doser merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi gelombak otak Binaural yang bisa diputar pada pemutar CD dan MP3. Selain itu I-Doser juga bisa digunakan pada ponsel dan komputer melalui aplikasi yang mereka buat. 

I-Doser dibuat dengan tujuan untuk memanipulasi suasana hati.
Dalam sebuah e-book yang bisa diiunduh dari situs resminya, I-Doser dibuat dengan tujuan untuk memanipulasi suasana hati. Dengan memperdengarkan dua suara yang fekuensinya mirip pada telinga konsumennya. Otak kemudian akan merespon kedua suara tersebut dan menghasilkan suara ketiga yang disebut dengan binaural beat. 

Apa itu binaural beat? 
Binaural beat juga disebut dengan binaural tone, ditemukan oleh Heinrich Wilhelm Dove tahun 1839 yang kemudian booming pada abad 20. Binaural beat pada era itu digunakan untuk relaksasi, meditasi, kreativitas. Suara ini memberikan efek yang tergantung dari berapa frekuensinya. Frekuensi nada harus berada di bawah 1.000 Hz dan perbedaan antara dua nada yang dibuat untuk memancing respon otak harus kecil; kurang dari atau sama dengan 30 Hz. 

Penelitian Dove setelah dipublikasikan kemudian berlanjut.
Penelitiannya kemudian diterbitkan dalam jurnal ilmiah Repertorium der Physik. Penelitian lanjutan dilakukan masih dengan tujuan memenuhi rasa ingin tahu untuk keperluan ilmu pengetahuan. Hingga muncul "Auditory Beats in the Brain" tahun 1973 yang ditulis Gerald Oster. Oster dalam tulisannya mengatakan, binaural beat ini bisa menjadi alat yang bagus untuk membantu penelitian tentang kognisi dan neurologi. Karena dia menemukan bahwa orang-orang yang todak bisa merasakan efek binaural beat ada kemungkinan menderita penyakit parkinson.

Selain penelitain Dove ternyata juga ada penelitian tentang efek dari binaural beat.
Penelitian ini dilakukan oleh seorang fisikawan Thomas Warren Campbell dan insinyur listrik Dennis Mennerich, di bawah pengawasan Robert Monroe. Monroe kemnudian menemukan bahwa ada efek lain yang disebebkan oleh suara ini, yang berkaitan dengan sensasi yang dirasakan pendengar; pengalaman 'keluar dari tubuh.' Kemudian Monroe membangun industri teknologi binaural beat yang diberi nama The Monroe Institute. 

Sebuah penelitian juga dilakukan pada tahun 2005 tentang binaural beat.
Tiga peneliti dari Inggris, R. Padmanabhan, A. J. Hildreth dan D. Laws mempelajari apakah musik dan suara bisa menolong pasien-pasien yang mengalami rasa cemas berlebih, sebelum menjalankan operasi. Mereka kemudian menemukan bahwa binaural beat bisa menurunkan tingkat rasa cemas yang berlebihan yang terjadi sebelum pasien menjalankan operasi. 

Penjelasan BNN Mengenai I-Doser

Penjelasan BNN Mengenai I-Doser | Zerone Blog

Menurut BNN sendiri I-Doser Tidak termaksud dalam golongan Narkotika 
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009, definisi Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Sedangkan I-Doser tidak termasuk dalam pengertian tersebut.

Demikian Informasi Mengenai I-Doser yang bisa Zerone berikan, Terimakasih sudah mengunjungi zerone blog...

Sources : www.bintang.com | tekno.liputan6.com | teknologi.news.viva.co.id 

1 komentar:

Terimakasih sobat sudah berkunjung di Zerone Blog. Silahkan sobat beri komentar terhadap Artikel di atas!,

1. Jangan menggunakan kata - kata tidak baik
2. Di larang SPAM
3. Dan Harap tidak meletakan link Aktive

Terimakasih atas perhatiannya.